Update: 7 Agustus 2025

Berjuang Menyelamatkan Penglihatan: Perjalanan EE dengan Glaukoma

EE, seorang pengungsi berusia 56 tahun asal Afghanistan, telah tinggal di Cisarua, Kabupaten Bogor, selama 11 tahun terakhir. Kehidupannya di Indonesia dipenuhi ketidakpastian, namun ia terus bertahan dengan harapan. Pada tahun 2022, sebuah tantangan baru muncul — glaukoma, penyakit yang perlahan merenggut penglihatannya.

Gejala yang ia alami dimulai dengan rasa perih di mata, disertai penglihatan yang semakin gelap dari hari ke hari. Untuk memperlambat perkembangan penyakit, EE membutuhkan pengobatan rutin berupa dua jenis obat tetes mata dan vitamin yang diresepkan dokter mata di Jakarta Eye Center. Biaya obat-obatan ini mencapai sekitar Rp600.000 per bulan, di luar pemeriksaan mata rutin setiap enam bulan sekali. Pemeriksaan terakhir dilakukan pada Juli 2024.

Kesulitan ekonomi membuat EE tidak lagi mampu membeli obat atau berkunjung ke dokter. Tanpa pengobatan, penglihatannya akan terus memburuk hingga berisiko mengalami kebutaan permanen. Menanggapi situasi ini, JRS memberikan bantuan keuangan selama enam bulan pada 2024 dan kembali di 2025. Sayangnya, JRS belum memiliki program kesehatan yang dapat sepenuhnya mendukung pengobatan berkelanjutan untuk kondisinya.

Kebutuhan EE saat ini:

  • 5 botol Cendo Glaopen Latanaprost (0,6 mL) – untuk 4 bulan

  • 5 botol Cendo Hyalub Sodium Hyaluronate (0,6 mL) – untuk 4 bulan

  • Optimax for G Mirtogenol Extract – untuk 4 bulan

  • Dana untuk membiayai 1x pemeriksaan dan tes glaukoma

Dukungan Anda dapat membantu EE mempertahankan penglihatan dan kualitas hidupnya. Untuk informasi lebih lanjut atau memberikan bantuan, hubungi:
Ajeng – +62 812 9673 9241

Fighting to Save His Sight: EE’s Journey with Glaucoma

EE, a 56-year-old refugee from Afghanistan, has been living in Cisarua, Bogor Regency, for the past 11 years. His life in Indonesia has been filled with uncertainty, yet he has persevered with hope. However, in 2022, a new challenge emerged — glaucoma, a disease that has been slowly stealing his sight.

The symptoms began with a burning sensation in his eyes, followed by a gradual darkening of his vision. To slow the progression of the disease, EE requires regular medication, including two types of eye drops and vitamins, prescribed by an ophthalmologist at the Jakarta Eye Center. The cost of these medicines reaches approximately IDR 600,000 per month, in addition to a routine eye check-up once every six months. His last medical consultation was in July 2024.

Financial hardship has made it impossible for EE to continue buying his medication or visit the doctor. Without treatment, his vision will continue to deteriorate, putting him at risk of irreversible blindness. In response, JRS provided six months of financial assistance in 2024 and again in 2025. Unfortunately, JRS does not have a dedicated health program that can fully support his ongoing treatment needs.

EE’s current needs include:

  • 5 bottles of Cendo Glaopen Latanaprost (0.6 mL) – 4 months supply
  • 5 bottles of Cendo Hyalub Sodium Hyaluronate (0.6 mL) – 4 months supply
  • Optimax for G Mirtogenol Extract – 4 months supply
  • One-time glaucoma check-up and test

Your support can help EE maintain his vision and quality of life. For more information or to extend a helping hand, please contact:
Ajeng – +62 812 9673 9241