Perluas Jaringan Kerja untuk Perlindungan Pengungsi Ragam Gender: JRS Indonesia Tandatangani MoU dengan Perkumpulan Suara Kita
05 Februari 2025| Fahrian Saleh
Dalam upaya memperkuat komitmen memberikan kontribusi nyata di bidang kemanusiaan, JRS Indonesia resmi menjalin kerja sama dengan Perkumpulan Suara Kita. Kerja sama ini menjadi langkah strategis dalam memperluas jaringan untuk mendukung perlindungan pengungsi luar negeri di Indonesia, khususnya yang termasuk dalam kategori ragam gender.
Bentuk kerja sama ini dituangkan dalam Nota Kesepahaman (MoU) yang ditandatangani pada Jumat, 31 Januari 2025, di Kantor Suara Kita, Depok, Jawa Barat. Langkah ini menegaskan sinergi antara JRS Indonesia dan Perkumpulan Suara Kita dalam menyatukan visi, misi, serta sumber daya untuk menciptakan dampak yang lebih luas dan berkelanjutan.
Penandatanganan tersebut dihadiri oleh Koordinator JRS Indonesia untuk area Jakarta, Melani Wahyu Wulandari, bersama timnya, serta Direktur Eksekutif Perkumpulan Suara Kita, Bambang Wahyudi, beserta tim.
“MoU ini tidak hanya menjadi simbol formalitas, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian terhadap sesama. Kami percaya sinergi ini akan memaksimalkan upaya bersama, khususnya dalam membantu pengungsi luar negeri di Indonesia yang masuk dalam kategori ragam gender,” ujar Melani Wahyu Wulandari.
Kerja sama ini berfokus pada penguatan pendampingan bagi pengungsi ragam gender, yakni kelompok dengan identitas gender di luar konsep biner tradisional laki-laki dan perempuan. Identitas ragam gender mencakup berbagai ekspresi, identitas, dan pengalaman gender yang sering kali menghadapi stigma dan diskriminasi.
Direktur Eksekutif Perkumpulan Suara Kita, Bambang Wahyudi, menegaskan pentingnya kolaborasi ini. “Perkumpulan Suara Kita adalah LSM yang berfokus pada advokasi bagi teman-teman ragam gender dan seksualitas di Indonesia. Mengingat tingginya stigma dan diskriminasi yang mereka hadapi, kami membuka ruang support, termasuk untuk pengungsi luar negeri yang masuk dalam kategori ragam gender,” jelas Bambang Wahyudi.
Kerja sama antara JRS Indonesia dan Perkumpulan Suara Kita mencakup beberapa poin penting seperti:
- Penguatan Sumber Daya Manusia: Menyiapkan sumber daya manusia untuk berbagai aktivitas yang mendukung kualitas pendampingan kelompok ragam gender pengungsi.
- Penyelenggaraan Informasi: Memberikan informasi kepada kelompok dampingan atau organisasi terkait sesuai kebutuhan.
- Keamanan dan Privasi Data: Menjaga kerahasiaan semua informasi pribadi dan data pengungsi yang diperoleh selama pelaksanaan program.
- Kegiatan Pendampingan Kolaboratif: Menyelenggarakan kegiatan pendampingan kelompok ragam gender pengungsi secara bersama-sama.
- Fasilitasi Kegiatan Psikososial dan Konseling: Membuka kesempatan dalam kegiatan psikososial dan konseling untuk mengurangi stres yang dialami oleh pengungsi dan orang-orang yang terpaksa berpindah.
Kegiatan pendampingan ini diharapkan dapat memberikan rasa aman, nyaman, dan solidaritas bagi para pengungsi, sekaligus memperkuat kapasitas lembaga dalam menghadapi tantangan kemanusiaan yang semakin kompleks.
Kolaborasi ini menjadi momentum penting untuk mewujudkan upaya perlindungan yang inklusif dan berkelanjutan bagi pengungsi ragam gender. Dengan sinergi yang terjalin, JRS Indonesia dan Perkumpulan Suara Kita optimistis dapat menjangkau lebih banyak individu yang membutuhkan dan memberikan dampak yang positif bagi kehidupan mereka.
“Apapun latar belakang negara mereka, kami buka ruang seluas-luasnya untuk menjadi teman di mana pun,” tutup Bambang Wahyudi.