Berjalan Bersama Kolaborator
26 Februari 2023|Elisabeth Natalina Huwa
Nama saya Elisabeth Natalina Huwa, biasa dipanggil Elis. Saat ini bertugas sebagai Community Empowerment Project Coordinator, Bogor. Selama 2022, ada banyak hal mengesan saya dapatkan selama bekerja baik bersama tim Community Empowerment dan bersama para kolaborator.
Saya melihat para kolaborator adalah sekumpulan individu yang kuat dan berani. Di tengah berbagai persoalan dan tantangan yang dihadapi sebagai pengungsi atau pencari suaka, mereka masih meluangkan waktu, energi dan hati untuk melayani komunitasnya, mengelola tim, mengelola sumber daya yang terbatas, mengelola keluhan dan ketidakpuasan dari anggota komunitasnya. Di saat yang bersamaan, mereka bisa merayakan “kemenangan-kemenangan kecil” dengan sederhana seperti ketika anak didiknya lulus tes GED, memenangkan kompetisi futsal, ada anggota komunitas yang berangkat ke negara ketiga, bahkan sesederhana ketika menyematkan sabuk kenaikan tingkat pada murid kungfu setelah 3 bulan berlatih.
Secara pribadi hal itu mengingatkan saya untuk terus memurnikan motivasi melayani pengungsi. Hal itu juga membantu saya merumuskan kembali ukuran-ukuran keberhasilan/kesuksesan sebagai sesuatu yang melampaui ukuran atau indikator yang kuantitatif dan terlihat mata. Keberhasilan menjadi sangat berkorelasi positif dengan perasaan positif yang ditimbulkan, yang kita sebut kegembiraan, kebahagiaan, dan kebersyukuran. Internalisasi pengalaman tersebut membantu tugas saya sebagai koordinator untuk melatih keterampilan membuat diskresi, memilih antara memenuhi tuntutan program (capaian yang tertuang dalam indikator-indikator) dan menilai dampak yang mungkin terjadi dari sebuah keputusan, kegiatan, aturan main, dan sejenisnya. Melihat target program tercapai bisa mendatangkan perasaan senang, namun belum tentu mendatangkan perasaan puas ketika dalam kenyataannya orang yang kita layani tidak merasakan perubahan positif dari kolaborasi dengan JRS.
Di tahun yang baru ini, saya berharap bahwa saya, tim, dan JRS dapat menjadi teman sekaligus melayani dengan baik dan semakin berkualitas, tetap dalam semangat persaudaraan dan kegembiraan. Dengan berada bersama sebagai teman yang setara, JRS bisa mendengar/melihat persoalan komunitas pengungsi. Dengan memberi pengakuan pada kapasitas yang dimiliki komunitas pengungsi, membuka kesempatan dan memberikan dukungan-dukungan kecil, tim JRS mendorong mereka untuk dapat menolong dirinya sendiri dan komunitasnya.