Mereka Bergerak Serentak

22 Desember 2025

Penggalangan dana bagi masyarakat terdampak bencana banjir bandang di Sumatera ini wujud dari semangat gotong royong yang masih tetap ada dan dirawat.

Oleh Ignatius Nawa Tunggal, Melati Mewangi, Kompas.

Versi lengkap artikel ini dapat dibaca di https://www.kompas.id/artikel/berjibaku-menyalurkan-donasi

 

Jesuit Refugee Service Indonesia (JRS Indonesia) merespons cepat bencana banjir Sumatera dengan menyalurkan bantuan kebutuhan pokok, air minum, dan ”hygiene kit” untuk masyarakat terdampak di Kabupaten Pidie Jaya dan Kabupaten Bireuen, Aceh, pada awal Desember 2025.

Gerakan sosial untuk penggalangan donasi bagi masyarakat terdampak bencana di Sumatera juga ditempuh komunitas Jesuit Refugee Service Indonesia (JRS Indonesia). Mereka mengandalkan kolaborasi dan jejaring Jesuit yang dimiliki.

”Awalnya kami fokus menyebarkan di jejaring Jesuit. Kami infokan bahwa kami ada respons untuk situasi bencana di Sumatera,” ucap Direktur Nasional JRS Indonesia Martinus Dam Febrianto SJ yang akrab disapa Romo Dam.

JRS Indonesia secara fungsi sebenarnya bukan sebagai lembaga penggalang dana, melainkan lembaga yang melayani berkaitan dengan pengungsi, seperti menangani pengungsi Rohingnya yang mendarat di Aceh beberapa waktu lalu.

Seiring waktu, kegiatan mereka tak terbatas pada itu. Mereka juga turun merespons saat terjadi krisis bencana masif yang menimpa warga lokal, seperti peristiwa likuefaksi di Palu, tsunami di Aceh, gempa bumi di Yogyakarta dan Jawa Tengah, serta erupsi Gunung Merapi di Yogyakarta.

”Ini bencana banjirnya (di Aceh) luas, kami berpikir bahwa akan baik jika kami punya respons yang lebih besar. Respons yang lebih besar tentu tidak bisa mengandalkan dana yayasan dan tidak bisa juga mengandalkan dana yang sudah diaktivasi. Kami diminta menyebarkan lewat media sosial,” kata Romo Dam.

Pada 2 Desember 2025, mereka mulai mengunggah informasi penggalangan dana di Instagram dan Facebook untuk menjangkau masyarakat lebih luas. Bersamaan dengan itu, tim JRS melakukan asesmen dan pendataan awal di lokasi terdampak di Aceh.

Sebelum ada dana dari sumbangan yang masuk, JRS Indonesia mengaktivasi dana yayasan dan memintakan persetujuan penggunaan dana darurat Uni Eropa. Perlahan bantuan mulai terkumpul, dan mereka langsung mendistribusikan bantuan ke Kecamatan Peusangan, Kabupaten Bireuen.

”Kami harus naik kapal kecil untuk suplai bantuan ke Peusangan di Kabupaten Bireuen. Syukurnya, kendaraan air itu ada dari pagi sampai sore, tarifnya masih terjangkau,” ucapnya.

Menurut Romo Dam, dampak dari bencana ini tidak singkat. Artinya, warga yang terkena banjir masih akan membutuhkan bantuan hingga pemulihan. Setidaknya tim JRS Indonesia akan terus merespons hingga Februari atau Maret 2026.

Per 13 Desember 2025, dana yang dikumpulkan JRS Indonesia Rp 2.305.295.544. Dana tersebut berasal dari berbagai komunitas dan institusi, termasuk umat dan komunitas Katolik di Indonesia.

Selain donasi, ada juga beberapa komunitas yang melakukan penggalangan dana bakal memercayakan proses penyaluran bantuan melalui JRS Indonesia. Misalnya, komunitas pemuda Katolik di Hong Kong dan perkumpulan alumni Kolese Kanisius Jakarta.

Donasi masih dapat disalurkan melalui:
Yayasan JRS Indonesia
Bank Central Asia: 037 4400 777
SWIFT: CENAIDJA

Mari terus berjalan bersama, menghadirkan harapan di tengah tantangan.

AMDG